Informasi dari Linksumsel.co.id menyebutkan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan resmi menaikkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor. Status siaga ini berlaku hingga Maret 2025, sebuah langkah antisipatif mengingat tingginya potensi bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut. Keputusan ini diambil berdasarkan data dan analisis risiko yang menunjukkan Kabupaten OKU Selatan sebagai daerah rawan longsor, terutama saat musim hujan tiba.
Related Post
Kepala BPBD OKU Selatan, Koni Ramli, menjelaskan bahwa peningkatan status siaga ini bukan tanpa alasan. Curah hujan yang tinggi di OKU Selatan selama bertahun-tahun telah mengakibatkan puluhan kejadian tanah longsor. Data mencatat, sejak 2015 hingga 2023, telah terjadi 55 kali bencana tanah longsor, dan lebih dari 10 kejadian serupa telah terjadi di tahun ini saja. Kerusakan infrastruktur pun tak terhindarkan, sejumlah ruas jalan di Desa Talang Duku, Desa Sinar Marga, dan Desa Bunut mengalami amblas dan telah dilakukan perbaikan.
Dengan status siaga darurat ini, seluruh personel BPBD OKU Selatan, dibantu oleh TNI/Polri dan instansi terkait lainnya, telah bersiap siaga. Peralatan dan perlengkapan penanggulangan bencana telah disiapkan untuk merespon cepat setiap kejadian. Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir korban jiwa, kerusakan fasilitas umum, dan dampak negatif lainnya. Koni Ramli juga mengimbau masyarakat, khususnya yang bermukim di daerah perbukitan, untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan saat hujan deras mengguyur wilayah mereka. Ia menekankan bahwa seluruh wilayah OKU Selatan berpotensi mengalami bencana, sehingga kewaspadaan menjadi kunci utama dalam menghadapi ancaman tersebut.
Tinggalkan komentar