Linksumsel.co.id – Siapa sangka, pria yang kini menduduki puncak kekayaan dengan harta mencapai USD 126 miliar atau lebih dari Rp 1.900 triliun, dulunya hanyalah seorang tukang cuci piring? Ya, dia adalah Jensen Huang, pendiri dan CEO Nvidia, perusahaan chip yang sedang meroket popularitasnya.
Related Post
Kisah sukses Jensen bermula dari masa kecilnya di Taiwan. Lahir pada tahun 1963, ia pindah ke Thailand saat berusia 5 tahun, sebelum akhirnya bermigrasi ke Amerika Serikat bersama keluarganya. Jensen muda sempat merasakan pahitnya kehidupan saat tinggal bersama pamannya di Tacoma, bahkan harus menghadapi perundungan dan ancaman di sekolah.
Namun, pengalaman pahit itu tak membuatnya patah semangat. Jensen justru menunjukan keuletannya dengan bekerja sebagai tukang cuci piring di restoran Denny’s saat berusia 15 tahun. "Ini adalah pilihan karier yang bagus," ujar Jensen, "Aku mungkin adalah pencuci piring terbaik Denny’s."
Setelah lulus dari Oregon State University, Jensen memulai karier di industri chip. Ia juga meraih gelar master di Stanford University. Bersama dua rekannya, Chris Malachowsky dan Curtis Priem, Jensen mendirikan Nvidia pada tahun 1993 dengan modal USD 40 ribu.
Nvidia yang awalnya fokus pada chip grafis komputer, kemudian beralih ke pengembangan chip AI pada tahun 2014. Keputusan ini terbukti tepat, mengingat ledakan era AI saat ini. Nvidia meraup untung besar berkat chip AI buatannya yang banyak digunakan di berbagai bidang.
Saat ini, Jensen memiliki 3,5 persen saham Nvidia, yang membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Kisah suksesnya membuktikan bahwa kesuksesan bukan hanya tentang latar belakang, tetapi juga tentang kerja keras, tekad, dan keberanian untuk mengambil risiko.
Tinggalkan komentar