Informasi yang dihimpun Linksumsel.co.id menyebutkan, atap sebuah bangunan tua di Jalan Banyu Urip Wetan, Surabaya, yang dikenal sebagai "Gedung Setan", ambrol pada Rabu (18/12) malam. Kejadian ini memaksa 60 warga dari 18 kepala keluarga yang tinggal di bangunan peninggalan Belanda itu untuk dievakuasi. Lebih dari separuh atap gedung runtuh, dengan kayu-kayu penyangga dan genteng berjatuhan menimpa kamar-kamar penghuni.
Related Post
Camat Sawahan, Amiril Hidayat, menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas sedang mengguyur daerah tersebut sekitar pukul 17.00 WIB. Namun, ia menekankan bahwa penyebab ambrolnya atap bukan hujan, melainkan kondisi bangunan yang sudah tua, lapuk, dan tak layak huni. Bangunan tersebut, menurutnya, sudah lama dihuni tanpa adanya renovasi. Para warga yang terdampak dievakuasi ke balai RW setempat, sementara beberapa lainnya mengungsi ke rumah saudara. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini.
Perihal perbaikan gedung, Amiril menyatakan bahwa hal tersebut masih belum dapat dipastikan karena bangunan tersebut bukan aset Pemkot Surabaya melainkan milik pribadi. Pemkot, lanjutnya, akan membantu proses evakuasi dan memberikan dukungan selama beberapa hari ke depan, sementara pemilik bangunan yang bertanggung jawab atas perbaikan.
Salah satu penghuni, Sulastri (42), menceritakan kepanikan saat atap rumahnya runtuh. Ia dan anaknya berhasil menyelamatkan diri setelah mengambil barang-barang berharga. Sulastri dan keluarganya telah tinggal di Gedung Setan sejak 2011, bahkan keluarga besar suaminya telah mendiami bangunan tersebut secara turun-temurun sejak lama, tanpa membayar sewa. Kini, mereka terpaksa mengungsi dan berharap gedung tersebut dapat diperbaiki agar mereka bisa kembali tinggal di sana.
Gedung Setan sendiri merupakan bangunan bekas Kantor Gubernur VOC di Jawa Timur yang berdiri sejak 1809. Setelah VOC pergi, gedung tersebut beralih kepemilikan dan pernah digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi Tionghoa pada tahun 1948. Bangunan seluas 400 meter persegi ini memiliki 40 kamar dan tembok setebal hampir 50 cm. Julukan "Gedung Setan" melekat karena kondisi bangunan yang tua, gelap, dan terletak di area yang konon merupakan bekas pemakaman.
Tinggalkan komentar