Informasi dari Linksumsel.co.id menyebutkan penyerapan pupuk di Sumatera Selatan pada tahun 2024 hanya mencapai 79 persen dari target. Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengungkapkan kekecewaan atas capaian tersebut saat rapat koordinasi pangan Senin lalu. Menurutnya, penyerapan pupuk yang kurang maksimal ini menjadi perhatian serius. Ia menambahkan, daftar penerima pupuk untuk tahun 2025 telah rampung disusun pada Desember 2024, memastikan ketersediaan pupuk di kios-kios sejak awal tahun. Sudaryono pun menekankan pentingnya pengawasan penyaluran pupuk bagi para kepala daerah agar distribusi berjalan optimal.
Direktur Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, memberikan penjelasan terkait stok pupuk di Sumsel. Ia memastikan stok pupuk aman dengan jumlah sekitar 400 ribu ton. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa alokasi pupuk untuk tahun 2025 bahkan telah ditingkatkan menjadi 294.079 ton, meningkat dibandingkan realisasi penyerapan tahun 2024 yang hanya 262.199 ton. Pribadi juga memastikan ketersediaan pupuk NPK cukup untuk memenuhi kebutuhan petani Sumsel. PT Pupuk Sriwijaya, bagian dari Pupuk Indonesia, siap menambah pasokan jika diperlukan dan sesuai dengan alokasi yang tersedia. Keberhasilan program pertanian di Sumsel tahun ini, tampaknya sangat bergantung pada efektivitas distribusi pupuk.
Tinggalkan komentar