Informasi dari Linksumsel.co.id menyebutkan bahwa sembilan Warga Negara Asing (WNA) yang diduga merampok seorang warga negara Ukraina, Igor Iermakov, masih bersembunyi di Bali. Kepolisian Daerah Bali melalui Kabid Humas, Kombespol Ariasandy, menyatakan kecurigaan tersebut berdasarkan investigasi yang sedang berjalan. Meskipun belum ada red notice Interpol yang dikeluarkan, pihak kepolisian meyakini para pelaku masih berada di Pulau Dewata. Koordinasi dengan pihak imigrasi telah dilakukan untuk memperketat pengawasan pergerakan WNA di Bali.
Kombes Ariasandy menjelaskan, jika para pelaku hendak meninggalkan Bali, aktivitas tersebut akan tercatat di imigrasi dan akan memudahkan penangkapan. Namun, pencekalan belum dilakukan karena keterlibatan para terduga pelaku masih dalam tahap penyelidikan. Bukti yang ada masih terbatas pada kesaksian korban yang mengaku mengenali suara para perampok, meski mereka mengenakan topeng saat beraksi. Korban mengklaim sembilan orang terlibat dalam perampokan yang mengakibatkan kerugian aset kripto senilai Rp 3,4 miliar.
Perampokan yang terjadi pada 15 Desember 2024 itu melibatkan dua mobil yang memblokir mobil korban. Empat orang berpakaian hitam dan bertopeng, mengancam korban dan sopirnya dengan senjata tajam dan api. Korban dan sopirnya kemudian dibawa ke sebuah vila di Kuta Selatan, di mana mereka dipaksa untuk mentransfer aset kripto ke rekening pelaku. Kasus ini menjadi sorotan karena aksi perampokan yang terencana dan kerugian yang cukup besar. Penyelidikan terus berlanjut untuk mengungkap motif dan jaringan pelaku, serta menangkap seluruh pelaku yang hingga kini masih bebas berkeliaran. Pihak kepolisian berharap kerjasama dari berbagai pihak untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas.
Tinggalkan komentar