Informasi dari Linksumsel.co.id menyebutkan bahwa Presiden Jokowi, meski telah dipecat dari PDIP, diyakini masih memiliki pengaruh besar dalam politik Indonesia. Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif’an, menilai Jokowi akan tetap menjadi figur berpengaruh berkat popularitasnya. "Jokowi mengandalkan personaliti," ujar Ali. Meskipun tak lagi berpartai, pengaruhnya tetap kuat di mata publik.
Ali menambahkan, keberadaan putra Jokowi sebagai Wakil Presiden dan menantu yang menjabat sebagai Gubernur turut memperkuat pengaruh mantan presiden tersebut. "Keluarga Jokowi di politik sepertinya pengaruh Jokowi akan tetap dirawat," jelasnya. Meskipun belum bisa memprediksi langkah politik Jokowi selanjutnya, Ali memperkirakan Jokowi akan mengamati dinamika politik sebelum mengambil keputusan. Jika bergabung dengan partai politik, Golkar dan Gerindra menjadi dua partai yang berpotensi besar dipilih. Namun, Ali menilai Jokowi mungkin lebih nyaman dengan posisinya saat ini.
Sebelumnya, PDIP resmi memecat Jokowi, Gibran Rakabuming, dan Bobby Nasution. Pemecatan ini berdasarkan tiga surat keputusan yang ditandatangani Megawati Soekarnoputri dan Hasto Kristiyanto pada 4 Desember 2024. Alasan pemecatan Jokowi adalah dugaan penyalahgunaan kekuasaan untuk mengintervensi MK terkait pencalonan Gibran. Menanggapi pemecatan tersebut, Jokowi menyatakan menghormati keputusan PDIP dan tak ingin membela diri. Ia juga kembali menegaskan preferensinya terhadap "partai perorangan". Pernyataan ini menimbulkan spekulasi mengenai langkah politik Jokowi selanjutnya dan seberapa besar pengaruhnya akan tetap terasa di kancah politik nasional.
Tinggalkan komentar